Time to let go
Ini adalah stage seorang ibu melepas anaknya untuk membekali dirinya ilmu, pengalaman, kebijakan dan kebaikan.
Kadang ada rasa cemas apakah bekal akal budi pekerti akan cukup untuknya..
Tapi memang semua tidak akan di dapat kalo belum mengecap asam garam, manis getir hidup.

Ku coba tahan setitik air di ujung mata.
Begitu juga dia.
Senyum harapan untuk kita berdua.

Pengalaman hidup akan menempa dirimu kakak paling besar yang menjadi contoh adik-adikmu kelak.

Bertahanlah untuk menjadi yang terbaik anakku sayang 😭

He's grown up..
Ya Allah jaga anakku 🙏🙏😇😇
Doa ayahbunda besertamu..

Terima kasih udah antar bunda..
See you soon kakak

15 Comments

  1. Masya Allah Mbak, saya nyesek bacanya. Teringat putra sulung saya yang di pondok. Dia juga sudah mulai tumbuh menjadi anak remaja. Jauh dari kami, hanya doa yang bisa kami langitkan untuk menjaganya siang dan malam. Sukses buat anaknya Mbak. Semoga menjadi anak yang saleh.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amiin mbak...sesama ibu kita akan saling menguatkan.. mengingatkan bahwa anak adalah titipan Allah.. kita berikan yang terbaik.. dan kita pasrahkan.. Doa yang akan terus beriring untuk anak anak...Hugs

      Delete
  2. Alhamdulillah...Walaupun berat, ini adalah proses sebagai Ibu. Pada saatnya semua anak² akan melepaskan diri dari orang tuanya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Benar banget mbak.. saya hanya mengingatkan.. perpisahan adalah pasti.. Minta perlindungan dan ridho dari Allah SWT.. Amiiin

      Delete
  3. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  4. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  5. Yuni juga anak sulung. Jadi teringat pas ditinggal di pesantren. Nyesek sekali bunda.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Itu pasti yg dirasakan sama si barep.. dia berjalan menjauh tanpa melihat ke belakang... tapi saya mengerti.. dia sedang memantapkan langkahnya.. menguatkan hatinya.. tapi ingin terpecah dengan menjauhnya bunda kembali ke rumah... suskses ya kamu sayang... bear hugs

      Delete
  6. Duuh ikutan baper bacanya. Jadi inget sulung saya tahun depan sudah mau kuliah, kayaknya memang harus siap-siap menghadapi situasi seperti itu ya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. sebelumnya aku ud prepare.. terutama prepare rasa.... tapi ternyata tetap nyesek mbak.. hanya doa dan nilai hidup yang bisa kita berikan.. Insya Allah.. dengan doa seiring jalannya... kita sebagai ibu saling menguatkan dan mengingatkan.. Bismillah lancar ya mbaak.. Hugs

      Delete
  7. Jadi ingat waktu melepaskan anak-anak keluar daerah, kok jadi baper yah?

    Tapi itulah hidup, anak-anak kita akan berkembang dan terus mengepakkan sayapnya. Semangat yah!

    ReplyDelete
  8. Semoga putranya dilindungi Allah dimanapun berada.
    Memang anak satu saat mesti kita lepas ya untuk menentukan langkahnya. Tega enggak tega

    ReplyDelete
  9. Anaknya mau terbang kemana nih mbak.... Melepas keprgian sang buah hati segede apapun emang nyesek ya mbak... masya Allah kelak sayapun akan merasakannya

    ReplyDelete
  10. Saya pernah meninggalkan si sulung di pesantren pas tamat SD dulu. Dia bilang, dadanya perih sekali ngeliat ayah dan bunda melangkah pergi dan keluar dari komplek pesantren. Dibalik langkah gagah putranya di atas, mungkin ada mata yang menghangat tanpa menoleh ke belakang. Keep strong, Mbak

    ReplyDelete
  11. Sudah saatnya si sulung dilepas untuk mandiri, hanya do'a orang tua yang akan menyertai

    ReplyDelete